Di Tengah Wabah Virus Corona, Bunga Ini Tetap Mekar Indah
jpnn.com, BOGOR - Bunga bangkai raksasa kembali mekar di Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Bogor dengan ketinggian 291 centimeter (cm), Jumat (20/3).
Tumbuhan yang merupakan salah satu anggota suku talas-talasan itu (Araceae) dikenal publik sebagai bunga bangkai karena ketika mekar mengeluarkan bau busuk yang dapat tercium dalam radius 100 meter.
“Bau tersebut berasal dari asam amino yang keluar melalui permukaan tongkol. Bau busuk pada waktu bunga mekar tersebut menarik perhatian bagi jenis-jenis serangga untuk datang dan dapat membantu penyerbukan tumbuhan tersebut,” kata peneliti Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas LIPI, Destri, dalam rilis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Bunga mekar untuk kedua kalinya setelah pertama kali mekar pada Januari 2016 dan merupakan hasil eksplorasi dari Sungai Manau Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, Sumatera Barat pada 2000.
Tanaman itu mendapatkan namanya karena ukuran perbungaannya yang besar dan merupakan salah satu yang terbesar di dunia, kata peneliti Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas LIPI Muhammad Imam Surya.
"Bentuk perbungaan menjulang tinggi yang sebenarnya adalah tongkol atau spadix berwarna kuning muda yang dikelilingi oleh seludang bunga yang dalam keadaan mekar mempunyai bentuk menarik berwarna merah jingga,” kata Imam.
Menurut Imam, yang unik jika cadangan makanan di umbi mencukupi dan lingkungan mendukung, maka bunga majemuknya akan muncul. Tetapi jika cadangan makanan kurang daunnya akan tumbuh kembali.
Amorphophallus titanium mempunyai tiga siklus hidup yaitu yaitu fase vegetatif di mana tanaman hanya terlihat bagian batang semu. Kemudiam masuk fase generatif (bunga) saat terlihat perbungaannya.