Dia Lebih Cocok jadi Pengamat, Bukan Juru Bicara
jpnn.com - JAYAPURA - Gubernur Papua Lukas Enembe mengambil keputusan heboh di awal tahun. Lukas secara resmi telah memecat Lamadi de Lamato dari posisi juru bicara (Jubir) Gubernur Papua.
Pemecatan Lamadi sebagai Jubir Gubernur Papua disinyalir karena kritikannya terhadap pengamanan gubernur di sejumlah media, akhir tahun lalu.
Selain mengkritik pengamanan gubernur, Lamadi juga sempat mengancam akan melaporkan Sekda Papua, TEA Hery Dosinaen ke Mendagri.
Enembe yang dikonfirmasi wartawan membenarkan adanya pemberhentian Lamadi de Lamato sebagai Jubir Gubernur. Lukas mengaku sudah menandatangani SK pemberhentian Lamadi pada tanggal 4 Januari 2016. “Jubir sudah diberhentikan berdasarkan SK Gubernur. Saya sudah menandatangani SK tersebut,” kata Enembe seperti dikutip dari Cenderawasih Pos, Kamis (21/1).
Gubernur Enembe menyarankan Lamadi de Lamato untuk tetap menjadi pengamat seperti sebelumnya ketimbang jadi juru bicaranya.“Dia mungkin lebih cocok menjadi pengamat, tidak cocok menjadi Jubir,” tandasnya.
Terkait pemberhentian tersebut Sekda Papua, TEA Hery Dosinaen meminta media massa untuk tidak mengakomodir komentar Lamadi de Lamato yang mengatasnamakan juru bicara gubernur. “Jadi teman-teman media jangan sampai Jubir memberikan informasi atau memanggil teman-teman media. Jangan dilayani karena Gubernur sudah memberhentikan yang bersangkutan,” ucapnya.
Sementara itu, Lamadi de Lamato mengaku belum menerima salinan SK pemberhentian dirinya sebagai juru bicara Gubernur Papua. Pemberhantian tersebut bahkan baru diketahuinya dari wartawan.
“Memang saya sudah dengar kalau dipecat, namun belum ada salinan putusan yang saya terima,” ucap Lamadi yang saat dihubungi Cenderawasih Pos mengaku sedang berada di Timor Leste.