Diadili, Duch Minta Dimaafkan Dosanya
Rabu, 25 November 2009 – 22:22 WIB
"Kami (para korban) telah menangis bersama. Kami tahu, tangisan dan air mata kami berasal dari penderitaan. Tapi saya tak yakin dengan (air mata) Duch," tegasnya.
Demikian juga halnya dengan Norng Charnpal, yang dalam usia kanak-kanak saat itu dibebaskan dalam keadaan kotor, kelaparan dan ketakutan, ketika Tuol Sleng akhirnya ditutup. Bahkan ibunya pun meninggal di sana. Norng menegaskan bahwa ia sama sekali tak ingin Duch meminta maaf.
"Aku tak mau mendengarkan semua ini. Ini tidak nyata, dan ini tidak cukup bagi keluargaku. Lihatlah dia (sekarang). Dia seorang laki-laki tua, yang sudah melalui jalan hidup yang panjang. Dari caranya berbicara, aku tak yakin dia benar-benar (menyesal)," ucapnya pula. (ito/JPNN)