Dialog Pengusaha dan Pekerja Perkuat Industri Kepala Sawit
jpnn.com, JAKARTA - Untuk mengurangi permasalahan hubungan industrial antara pekerja dan pengusaha, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengadakan dialog intens antara pekerja dan manajemen perusahaan.
“Ini harus menjadi perhatian untuk menjalin dialog yang intens mencari solusi terbaik, sehingga permasalahan terkait hubungan industrial hanya ada dalam lingkup perusahaan dengan pekerja ada jalan keluarnya,” kata Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (PHI-JSK) Haiyani Rumondang saat memberikan pembekalan pada Musyawarah Nasional (Munas) X Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia di Jakarta pada Rabu (14/3).
Haiyani mengatakan, pihaknya akan terus mendorong dialog antara dunia usaha dengan para serikat pekerja yang bergerak di sektor kelapa sawit.
“Bapak-Ibu harus pahami bahwa Indonesia memiliki UU khusus tentang serikat pekerja. Serikat pekerja tidak hanya ada di dalam perusahaan tapi juga dapat melibatkan pekerja di luar perusahaan termasuk yang angkat dan angkut hasil perkebunan kelapa sawit,” ujar Haiyani.
Selain itu, lanjut Haiyani, diperlukan sinergitas antara pengusaha dengan pekerja untuk mewujudkan adanya perlindungan yang optimal dan peningkatan kesejahteraan bagi para pekerja yang lebih baik.
“Saya ingatkan agar para pekerja juga diikutkan kepesertaan jaminan sosial serta diperhatikan dengan benar terkait kesehatan dan keselamatan kerjanya. Sebelum saya kesini, saya berkoordinasi dengan BPJS Ketenagakerjaan supaya Munas hari ini bisa membahas permasalahan-permasalahan terkait jaminan sosial pekerja dan mencari solusinya,” jelas haiyani.
Terkait banyaknya isu negatif perkebunan kelapa sawit, Haiyani meminta supaya para pelaku industri kelapa sawit tidak hanya mengungkapkan fakta, tapi juga prestasi.
“Pemaparan keberhasilan sektor kelapa sawit dalam bidang ketenagakerjaan sangat penting dilakukan untuk mengurangi isu negatif yang beredar,” tutur haiyani.