Diamuk Warga Usai Kecelakaan Siswa SD Tewas
jpnn.com - LARANTUKA - Malang benar nasib Lukas Beda Ama, 12. Siswa kelas VI salah satu Sekolah Dasar (SD) di Waiwerang, Adonara Timur itu tewas setelah muntah darah. Lukas diduga tewas akibat luka dalam yang diderita setelah dipukul JA karena menabrak seorang pejalan kaki di Desa Waiburak Kecamatan Adonara Timur.
Kapolres Flores Timur, AKBP Dewa Putu Gede Artha kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (19/6) menjelaskan, kematian siswa SD itu diduga terkait dengan peristiwa kecelakaan lalu lintas (lakalantas) yang melibatkan Lukas, Sabtu (13/6) sekira pukul 12.00 Wita.
Ketika itu, Lukas membonceng temannya melewati jalan di Desa Waiburak. Lukas menabrak Rahima, warga Waiburak yang berjalan kaki di ruas jalan itu. Akibatnya, Rahima pingsan, sementara Lukas dan temannya terjatuh.
Sejumlah saksi menuturkan, setelah peristiwa tabrakan itu, Lukas sempat ditampar oleh warga setempat berinisial KT sebanyak tiga kali. Setelah itu, KT meminta Lukas dan temannya pergi karena khawatir keduanya diamuk massa.
Tiba di sekitar kuburan Cina, Lukas kembali dihadang oleh seseorang yang diketahui berinisial JA yang membonceng anaknya. JA lalu menghampiri Lukas dan menanyakan apakah dia yang telah menabrak Rahima.
"Lukas pun mengakuinya lalu dipukul JA beberapa kali. JA juga mengajak Lukas untuk kembali ke Waiburak tetapi kemudian melepaskannya lagi karena melihat massa mulai berkumpul di Desa Waiburak," terang Dewa.
Lukas kemudian kembali ke rumahnya di Waiwerang. Malam harinya, ia muntah darah. Ia sempat dibawa ke Puskesmas Waiwerang sebelum dirujuk ke RSUD Larantuka. Nahas, dalam perjalanan ketika baru memasuki Kecamatan Wotanulumado, Adonara, Lukas sudah menghembuskan nafas terakhir.
Atas peristiwa itu, polisi sudah mengamankan tiga orang yang diduga mengetahui peristiwa itu. Dari ketiga orang itu, polisi kemudian membebaskan dua orang dan menahan JA.