Dian dan Nico Bintangi Drama tentang Kuliner Nusantara
Seperti novelnya, film itu menawarkan kekayaan kuliner yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, terdapat kisah persahabatan melalui interaksi Aruna dan tiga rekannya.
Edwin mengungkapkan tantangan menggarap film tersebut. Selain harus menggambarkan enaknya makanan lewat visual, film itu menantang kreativitasnya, banyak menampilkan dialog di antara para karakternya.
’’Fokus utama film adalah hubungan para karakternya dan bagaimana menemukan diri sendiri,’’ katanya. ’’Kami menyebutnya drama dengan banyak bumbu,’’ lanjut Edwin.
Dian menuturkan alasannya menerima project Aruna & Lidahnya. Menurut dia, film tersebut merupakan pilihan yang menyegarkan. Proses syutingnya amat menyenangkan.
’’Serunya, kami syuting di banyak lokasi dan agenda utamanya makan. Kami juga sering satu mobil bareng, berasa road trip,’’ ceritanya.
Bagi Dian, karakter Aruna sangat unik. ’’Ibaratnya, kalau disuruh milih antara nyari jodoh atau makan, dia pilih makan,’’ ucapnya berkelakar.
Memerankan sosok yang terobsesi pada makanan, Dian menceritakan pengalaman masa kecilnya yang sempat tidak suka makan. Namun, hal itu berubah begitu dia menemukan formula menikmati makanan.
’’Bermacam ’warna’ yang ada di piring itu harus ada dalam tiap suapan. Sensasinya seperti simfoni,’’ ungkapnya.