Dianggap Rendahkan Perempuan, Begini Pembelaan Hanung
Kutipan tersebut telah membingkai saya seolah2 saya melecehkan profesi Aktris Perempuan Indonesia sebagai figur yang hanya mengekspose tubuh tanpa menggali sisi intelektualitasnya. Terus terang, saya menyayangkan pihak Kompas.com hanya mengutip pernyataan tanpa menyertakan konteks peristiwa yang terjadi sehingga membuat kalimat saya menjadi bias tujuan.
Konteks pernyataan saya diawali dengan sebuah pertanyaan Kenapa saya masih memilih Aktor Reza Rahadian dalam film Benyamin Biang Kerok produksi Falcon Pictures? Tidak adakah bibit baru Aktor Indonesia? Saya jawab, ada banyak bibit aktor maupun aktris baru, tapi sangat sedikit yang diterima penonton pecinta film Nas hingga jadi populer seperti Reza Rahadian. (saya hy sebut Reza aja karena konteks interview saat itu hy m’tanyakan soal dirinya). Seolah-olah buat seorang akor terdapat banyak sekali syarat untuk bisa come up di industry Film Indonesia dibandingkan Aktris yang hampir tiap 2-3 tahun selalu muncul wajah baru.
Kalimat saya ‘Ibarat kata, asal lo Cantik doang’ dalam interview tersebut tidak dalam tujuan ‘menggampangkan’, atau bahkan dengan sengaja memposisikan perempuan semata-mata figure yang sekedar menjual tubuh saja. Kalimat tersebut mestinya tidak perlu diungkapkan dalam tujuan apapun karena ada pernyataan saya yang lain yang konteks dan esensinya sama dengan judul artikel diatas.
Dalam konferensi pers Film Benyamin Biang Kerok yang akan rilis Maret 2018 sy menyatakan bahwa sy sedang memberi kesempatan aktris baru sbg penjelmaan sosok Ida Royani ( pacar Benyamin S ). Sengaja saya belum ungkap siapa Aktris tersebut karena ingin membuat penasaran penonton. Dalam pernyataan tsb sy jg menambahkan bahwa ada skema mengorbitkan bintang baru agar dikenal, yaitu dengan menyandingkan bintang tersebut dengan actor/aktris popular. Pada awal karirnya, Reza Rahadian juga disandingkan dengan Revalina S Temat di Film Perempuan Berkalung Sorban. Sayangnya
Sayangnya, pernyataan saya tersebut tidak dikutip secara lengkap yang menyebabkan tujuan kalimat menjadi bias. Saya sangat memahami bahwa profesi Aktor maupun Aktris tidak semata-mata menyoal tubuh.
Sikap saya sangat jelas tergambar di Film-Film saya seperti Perempuan Berkalung Sorban, Tanda Tanya, Rudy Habibie dan terakhir film Kartini. Bahkan di Film Hijab produksi barengan saya dan isteri sangat jelas keberpihakan saya kepada perempuan (muslim) modern atas hak bekerja dan berkarya yang pada akhirnya justru menuai kontroversi dari kalangan penonton muslim sendiri.
Oleh karena itu saya menyampaikan Mohon maaf sebesarnya dan setulusnya kepada semua pihak khususnya para perempuan, Ibu, isteri dan para sahabat perempuan atas pernyataan saya yang terucap dan terkutip. Semoga ini menjadi pembelajaran yang sangat berharga buat saya. Sekian dan tabik Salam ????????????