Diangkat jadi Pangeran Baru, Gemetar, Merinding
jpnn.com - JOGJA - Keraton Jogja menggelar wisuda mirunggan atau wisuda istimewa kemarin (18/8). Dalam wisuda ini, Sultan Hamengku Bawono (HB) 10 mengangkat tiga pangeran baru dari luar keluarga dalem Keraton Jogja.
Tiga pangeran baru itu adalah Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Pujaningrat, KPH Suryohadiningrat dan KPH Yudhahadiningrat. Surat pengangkatan dibacakan oleh Penghageng Kawedanan Hageng Panitraputra Kertaon Jogja GKR Condrokirono.
Selain pengangkatan tiga pangeran baru, Keraton kemarin juga mewisuda 123 abdi dalem punokawan dan 117 abdi dalem keprajan.
Ditemui di luar Bangsal Kesatriyan seusai wisuda, KPH Yudhahadiningrat mengaku terkejut mendapat dawuh dari Sultan HB 10 itu. Pria yang akrab disapa Romo Noer ini mengatakan, tidak tahu persis kenapa dirinya ditunjuk sebagai KPH, karena hal itu merupakan perintah langsung dari HB 10.
“Saya gemetar, tidak menyangka. Mimpi membayangkan jadi pangeran saja tidak. Bagi saya itu (jadi pangeran) kok tidak mungkin,” jelas pria bernama asli Noeryanto dan sebelumnya bergelar KRT Yudhahadiningrat ini.
Meskipun begitu, Romo Noer mengaku akan menjalankan dawuh yang diberikan HB 10. Menurut dia, saat ini dawuh yang diterimanya baru pengangkatan menjadi KPH, belum ada perintah selanjutnya, termasuk untuk tugas baru.
Sampai sekarang, dirinya mengaku masih fokus di tugas sebagai Wakil Parentah Hageng dan Wakil Tepas Tandayekti. “Saya merinding karena ini anugerah yang luar biasa dari Ngarso Dalem,” jelas dia.
Untuk wisuda mirunggan sendiri, Romo Noer mengaku tidak tahu persis kapan terakhir kali digelar. Ketua DPD Partai Gerindra DIJ ini mengaku selama dirinya menjadi abdi dalem, selama kurang lebih 11 tahun, belum pernah dilakukan wisuda mirunggan.