Dibangun 1775, Direnovasi Umat Nasrani
Rabu, 02 September 2009 – 10:55 WIB
Tahun 1964 imam yang bertugas di mesjid tersebut ialah Haji Muhammad Al-Buchari. Beliau begitu gigih dalam memperjuangan sehingga mesjid tua tersebut, didirikan dua tingkat supaya dapat menampung jemaat yang datang untuk sholat. Tahun 1973, pembangunan lantai dua mulai dilakukan, dana yang digunakan berasal dari jemaah dan masyarakat sekitar. Bahkan, umat Nasrani yang berada disekitarnya juga menyumbangkan dana untuk pembangunan. Bukan hanya itu saja, untuk perampungan lantai dua dilakukan juga oleh umat Nasrani. Bentuk dan cirri kerukunan yang sangat dinamis yang terus dipertahankan secara turun temurun di Pondol, kerjasama yang baik selalu tercipta membuat masyarakat yang tinggal di dalamnya selalu merasa aman dan nyaman.
Menurut Al-Buchari, untuk membangun mesjid setiap hari dikumpulkan uang lewat jemaah dan sumbangan dari masyarakat sekitar. Setiap Minggu dilakukan pembelian bahan material dan langsung bergerak untuk melakukan pengecoran dan perenovasian bagunan. “Saya tidak mengalami kendala untuk membangun mesjid ini. Pendekatan yang saya lakukan pada jemaah dan masyarakat sekitar membuat kami semua saling bergandengan tangan, sehingga mesjid ini dapat diselesaikan sampai lantai dua,” jelasnya.
Kerukunan antar umat beragama yang tercipta, membuat masyarakat di Pondol menjadi saudara satu dengan yang lainnya. Perbedaan dan kemajemukkan yang ada di masyarakat dijadikan suatu senjata untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan. “Tidak ada huru hara di Pondol, sebab kami disini saling menyayangi sebagai saudara,” ungkap Al-Buchari.