Dibekuk Dalam Kondisi Memprihatinkan
jpnn.com - JAKARTA - Mabes Polri belum secara tegas membeberkan motif keberadaan tiga napi teroris pelarian Lapas Tanjung Gusta di Riau. Apakah sebagai tempat persinggahan semata atau tengah mempersiapkan aksi teror.
Kabag Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombespol Agus Rianto hanya menyebutkan bahwa saat ditangkap, kawanan teroris itu tidak melakukan aktivitas apa-apa. Bahkan dua orang yang terakhir ditangkap, Nibras alias Arab (22), dan Abdul Gani Siregar (28), kondisinya memprihatinkan.
Nibas alias Arab (22), warga Jalan Anggur No 622 Pasuruan, Jawa Timur dan Abdul Gani Siregar (28), warga jalan Kakap Sealar No. 31 Belawan, Medan yang sudah divonis 11 tahun. Keduanya kini diamankan di Mako Brimob Polda Riau.
"Mereka berada di perkampungan, di rumah penduduk dalam kondisi memprihatinkan. Mereka butuh bantuan masyarakat, mencari pertolongan, minta minum," kata Agus Rianto di Mabes Polri, Rabu (28/8).
Namun karena kondisi mereka mencurigakan, masyarakat langsung melapor ke pihak kepolisian. Densus dan jajaran Polda Riaupun tak menyia-nyiakan kesempatan itu dan langsung melakukan penyisiran di Kecamatan Pinggir.
"Saat dilakukan penangkapan, ternyata memang napi Tanjung Gusta. Jadi tidak ada aktivitas lain saat dilakukan penangkapan," katanya.
Agus tidak memastikan apakah Fadhli Sadama, napi pelarian Tanjung Gusta yang merupakan otak perampokan Bank CIMB Niaga Medan juga ada di Riau, apalagi satu DPO perampokan bernama Ridwan ditangkap saat bersama Agus Sanyoto, yang juga napi teroris Tanjung Gusta.
"Sampai sekarang tim masih lakukan pencarian. Di manapun (Fadhli Sadama) berada kita akan cari dan kejar. Memang dari tiga yang ditangkap ada di wilayah Polda Riau," jelas Agus.