Bamsoet Bonceng Tentara demi Semangati Petani di Panen Raya
Dalam panen raya yang dihadiri Ketua MPR Zulkifli Hasan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko itu, Bamsoet tak mau impor beras terus berlanjut.
Politikus Golkar itu lantas mengingatkan visi Presiden Joko Widodo dalam bidang pangan dan pertanian yang tertuang dalam nawacita.
“Nawacita Presiden Joko Widodo di bidang pertanian yang salah satunya adalah terciptanya swasembada pangan untuk lima komoditas dalam jangka waktu lima tahun. Maka kegiatan hari ini adalah bentuk atau ikhtiar nyata untuk mewujudkan swasembada tersebut,” paparnya.
Bamsoet merasa optimistis bahwa pertanian di Indonesia makin maju sehingga para petaninya kian sejahtera. Mantan ketua Komisi III DPR itu menyebut petani sebagai pejuang dan pahlawan tanpa tanda jasa. "Para petani adalah pejuang dan pahlawan. Bayangkan kalau saudara mogok tidak menanam padi, Jakarta akan kacau balau," ujarnya.
Bamsoet secara khusus juga memuji program peningkatan rasio lahan pertanian dari 0,3 hektare per kepala keluarga menjadi 2 hektare per kepala keluarga. Bamsoet meyakini program itu akan mampu menggenjot angka produksi padi pada tahun-tahun mendatang.
Hal itu merupakan salah satu program Nawacita Presiden Joko Widodo yang harus terus diupayakan, sehingga ke depan petani tidak lagi menjadi miskin dengan lahan terbatas. "Tetapi menjadi petani yang sejahtera dengan lahan yang memadai sekaligus mampu memenuhi kebutuhan padi nasional untuk berswasembada,” katanya.
Dia menegaskan tugas bersama pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla adalah menjaga agar harga gabah petani tidak jatuh jauh di bawah Rp 5000 per kilogram dan beras tidak jauh di atas Rp.8000. "Supaya agar terjangkau oleh masyarakat menengah bawah," kata Bamsoet. (boy/jpnn)