Dibuang MU, Justru Tampil Luar biasa di West Ham
Sejak tiba dari Red Bull Salzburg awal tahun lalu, Haaland sudah mencetak 36 gol untuk Dortmund dalam 38 pertandingan liga.
Haaland hampir selalu mencetak gol selama 90 menit bertanding atau mendekati apa yang dilakukan Lewandowski dan Luis Muriel dari Atalanta yang memiliki rata-rata 1,49 gol per 90 menit.
Namun dibandingkan dengan pemain-pemain di bawah usia 23 tahun lainnya, termasuk Mbappe, kemampuan Haaland dalam mencetak gol sungguh tak tertandingi.
Dia predator sejati sampai-sampai hampir semua lawannya, termasuk saat perempat final Liga Champions lalu ditempel ketat oleh bek-bek, termasuk salah satu bek terbaik dunia saat ini, Ruben Diaz.
Dengan kualitas, kecepatan, fisik dan naluri mencetak golnya yang tinggi, Haaland menjadi incaran konstan raksasa-raksasa sepak bola Eropa baik di Inggris, Spanyol, Prancis, Italia maupun Jerman.
Masalahnya, pemain ini memiliki satu kendala yang menyulitkan semua klub yang mengincarnya, yakni harga selangit yang tidak realistis pada masa pandemi di mana keuangan banyak klub terkikis, termasuk raksasa- raksasa itu.
Dengan gaji bersih 30 juta euro (Rp 523 miliar) per tahun, klub Liga Inggris harus menyediakan 1 juta pound (Rp 20 miliar) per pekan atau 142 ribu pound (Rp 2,8 miliar) per hari agar bisa mendatangkan Haaland. Tak ada satu pemain Liga Inggris yang bergaji sebesar ini.
“Dengan harga sebesar itu mustahil. Kami tak mampu. Semua klub kesulitan keuangan, tak terkecuali kami,” kata manajer Manchester City Pep Guardiola.