Didampingi Mentan Amran, Jokowi Sapa Puluhan Ribu Petani se-Jawa Tengah
Sehingga Kementerian Pertanian (Kementan) bersinergi dengan berbagai pihak berupaya meningkatkan pertanaman guna mencapai target produksi yang sudah ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional.
“Kami laporkan Pak Presiden dulu produksi pangan kita 34 juta ton menurun menjadi 30 juta ton sehingga kami harus impor. Ini kami harus kembalikan produksinya, terlebih kami sudah keliling selama 40 hari, Jawa Tengah menjadi Provinsi ke 10 yang kami datangi untuk mengecek dan diskusi dengan petani terkait kendala peningkatan produksi pangan,” kata Mentan Amran.
Lebih lanjut, Mentan Amran menyebut kendala pertama bagi para petani dalam peningkatan produksi pangan adalah volume pupuk.
Kedua, petani yang tanam 2 kali hanya boleh ambil pupuk 1 kali, dan ketiga, benih unggul serta mesin alat pertanian yang sudah lama sehingga kurang produktif.
“Kami sudah ketemu penyuluh, penyuluh kami ada sebanyak 20 ribu, Babinsa 70 ribu, keluhannya satu lagi Pak yakni kalo bisa BOP penyuluh dinaikkan dan atas perintah Bapak Presiden, BOP sekarang sudah dinaikkan,” tambah Mentan Amran.
Sementara itu, Pj.Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Nana Sudjana melaporkan kegiatan pembinaan penyuluh pertanian dan petani di Provinsi Jawa Tengah ini dihadiri ±25.000 orang, yang terdiri dari penyuluh pertanian, petani, Babinsa, distributor pupuk di wilayah Jawa Tengah.
“Kami harapkan tentunya terkait dalam bidang pertanian, penyuluh dan petani bersinergi dengan Babinsa akan menjadikan sektor pertanian semakin maju,” tutup Nana. (jpnn)