Didik Kader, Cari Pemimpin, ‎Sekolah Partai PDIP Jangan Cuma Ajang Seremonial

jpnn.com - JAKARTA - Langkah PDI Perjuangan membuka sekolah partai dianggap sebagai cara partai dalam memperbaiki kualitas kadernya.

Inisiatif itu juga sekaligus berguna untuk mencari kader partai yang layak memimpin di daerahnya pada pilkada serentak Desember 2015 nanti.

"Dengan Sekolah Partai, kader yang dididik harus orang yang memiliki jiwa melayani publik bukan sebaliknya," kata Peneliti Jaringan Survei Inisiatif, Banda Aceh, NAD, Aryos Nivada, Senin (29/6).

Aryos mengakui, sekolah partai calon kepala daerah ini merupakan terobosan yang patut diapresiasi. Sebab, besar kemungkinan alumnus dari sekolah ini sudah otomatis terdoktrin untuk menjaga dan mengimplementasikan program untuk melayani, jika mereka terpilih nantinya.

"Namun demikian, harus digarisbawahi bahwa harus dilakukan monitoring dan evaluasi setelah menyelesaikan sekolah calon kepala daerah tersebut. Sehingga kegiatan itu tidak bersifat seremonial namun memberikan efek positif bagi calon kepala daerah, publik dan juga PDI Perjuangan sendiri, dan yang terpenting adalah kemakmuran rakyat dan menguatnya demokrasi di tingkat lokal," ungkapnya.

Seperti diketahui, PDI Perjuangan secara resmi telah membuka sekolah partai untuk calon kepala daerah angkatan pertama, yang akan mengikuti pilkada serentak pada akhir tahun ini. Acara pembukaan itu dilakukan di Gedung DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, dengan dihadiri ratusan kader dan calon kepala daerah, Minggu (28/6). 

Saat berbicara di hadapan peserta Sekolah Partai itu, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, mengingatkan para calon kepala daerah yang maju ke pilkada serentak untuk benar-benar bekerja keras, bukan hanya sekadar memanfaatkan PDI Perjuangan sebagai kendaraan politik.

"Kami hanya merekomendasikan, kalian lah para calon yang harus berjuang mati-matian. Partai akan mendorong dengan menggerakkan seluruh lapangan yang bisa kami lakukan," kata Megawati. (adk/jpnn)