Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Diduga Akibat Tambang, Banyak Ikan Mati, Pembudidaya Rugi Miliaran

Kamis, 15 September 2016 – 10:36 WIB
Diduga Akibat Tambang, Banyak Ikan Mati, Pembudidaya Rugi Miliaran - JPNN.COM
Ilustrasi. Foto: dok. JPNN

jpnn.com - MUARO JAMBI - Masyarakat Sungai Duren yang tinggal di Pinggiran Sungai Batanghari mulai kesulitan dalam memenuhi kebutuhan ekonominya. 

Pasalnya, masyarakat yang mayoritas penghasilannya dari hasil budidaya ikan nila kerambah mengalami kerugian besar akibat banyaknya ikan yang mati. 

Sedangkan bantuan atapun dari pemerintah, baik itu tingkat kabupaten maupun provinsi tidak ada sama sekali.

Suhendra, masyarakat pembudidaya ikan nila kerambah Sungai Duren  mengatakan, banyaknya ikan mati,  disebabkan karena kondisi air sungai batanghari yang keruh dan tercemar berbagai macam limbah.

"Ini bang, kalau siang hari jam 2 an lah air sungai lah keruh pekat nian bang. Hampir tiap hari ado be ikan yang mati gara garanya," ujar Sehendra.

Dampak dari banyaknya ikan yang mati, kata Suhendra, membuat banyak petani sesama pembudidaya di Sungai Duren gulung tikar. Karena keuntungan setiap kali panen sudah tidak mampu lagi menutupi biaya produksi. "Tak punya modal lagi bang, untuk pakan aja satu kerambah bisa abis 2 sampe 3 karung," ujar Suhendra lagi. 

Bantuan dari pemerintah sendiri, kata Suhendra, belum ada hingga saat ini. Padahal kasus banyak ikan mati di tahun 2016 ini sudah sangat parah dari tahun-tahun sebelumnya. Ini juga dirasakan oleh hampir seluruh pembudidaya ikan kerambah di Sungai Batanghari. 

"Sampai saat ini belum ada bantuan bang, jangankan bantuan perhatian be belum ada. Kami di sini penghasilan dari kerambah ni lah bang, butuh nian lah kami perhatian pemerintah, dan solusinyo lah kayak mano selanjutnyo," tambah Suhendra.

MUARO JAMBI - Masyarakat Sungai Duren yang tinggal di Pinggiran Sungai Batanghari mulai kesulitan dalam memenuhi kebutuhan ekonominya.  Pasalnya,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News