Diet Yoyo Rentan Picu Masalah Jantung pada Wanita?
Selain itu, wanita lebih rentan terhadap penumpukan lemak selama periode tertentu, misalnya saat hamil dan menopause.
Dalam penelitiannya Dr. Brooke menerapkan sistem skor. Para wanita diberikan skor berdasarkan tes Simple Heart 7 dari American Heart Association yang menghitung kesehatan kardiovaskular berdasarkan indeks massa tubuh, kadar kolesterol, glukosa, kebiasaan merokok, tingkat diet, serta intensitas olahraga.
Hasilnya, sebagian besar wanita memang pernah mengalami weight cycling setidaknya satu kali. Sedangkan sisanya, pernah mengalami hal tersebut sebanyak 20 kali! Nah, mereka yang melakukan diet yoyo berulang kali memiliki kemungkinan 51 persen lebih rendah untuk mendapatkan skor tinggi dari tes Life 7 Simple.
Dengan kata lain, penelitian ini membuktikan bahwa diet yoyo memang dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Hal itu pun lantas dibenarkan oleh dr. Devia. Menurutnya, masalah jantung dan pembuluh darah disebut-sebut sebagai salah satu dampak negatif dari diet yoyo, meski sampai sekarang, belum diketahui mekanismenya secara pasti.
Tak hanya soal masalah jantung
Sebenarnya membatasi konsumsi kalori secara tiba-tiba pada saat menerapkan diet yoyo memang akan menghilangkan lemak. Tetapi, diet ini pun dapat menghilangkan massa otot pada tubuh Anda. Proses ini dapat menjadi masalah saat Anda kembali makan banyak seperti biasa.
Asupan yang masuk akan tertumpuk menjadi lemak dan bukan sebagai massa otot, sehingga dapat membuat kondisi tubuh menjadi lebih buruk. Lantas, mengapa hal itu bisa terjadi?
Pemotongan kalori yang sebelumnya telah Anda jalani telanjur menurunkan kecepatan metabolisme tubuh.