Digempur, Pemimpin Tertinggi Abu Sayyaf Mampus
Herman terbebas setelah pasukan Filipina yang didukung MNLF melakukan operasi militer besar-besaran ke lokasi kelompok itu berada.
Namun, masih belum jelas kapan operasi militer untuk membebaskan Herman dilakukan.
’’Yang jelas Herman bebas bukan karena kita membayar uang tebusan ke Abu Sayyaf. Ini kerjasama dengan Filipina dan MNLF,’’ tuturnya.
Selain itu, Kivlan juga mengatakan bahwa operasi militer yang digelar besar-besaran oleh tentara Filipina untuk memberantas kelompok Abu Sayyaf rupanya telah mengubah nasib sepak terjang kelompok tersebut.
Kepada Jawa Pos, dia menyatakan bahwa pemimpin tertinggi kelompok Abu Sayyaf, Al Habsy Misaya tewas dalam sebuah baku tembak dengan pasukan MNLF pada Sabtu (17/9) kemarin.
’’Benar tewas karena luka tembak oleh MNLF,’’ tuturnya.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu juga membenarkan adanya satu lagi WNI yang bebas dari Abu Sayyaf tersebut.
Namun, dia masih belum dapat memastikan jadwal kepulangan Herman dan tiga WNI lainnya yang berhasil dibebaskan terlebih dahulu.