Digitalisasi Mendorong Investasi Makin Diminati Kaum Muda
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan generasi muda sekarang ini banyak terjun ke dunia investasi.
Namun, dia mengingatkan mereka aga lebih berhati-hati dalam memilih instrumen investasi tersebut.
“Generasi muda hendaknya tetap menyeimbangkan antara investasi yang agresif dan investasi konservatif. Hal itu penting karena investasi konservatif tetap memiliki faktor keamanan lebih tinggi,” tegas Airlangga Hartarto, Senin (3/10).
Menanggapi hal tersebut, Ekonom INDEF Nailul Huda mengatakan meningkatnya jumlah investor muda di Indonesia adalah ‘blessing in disguise’ kencangnya digitalisasi pada masa pandemi.
“Pilihan investasi juga makin banyak karena didorong oleh digitalisasi di sektor jasa keuangan. Makanya, banyak anak muda yang berinvestasi di masa pandemi, baik di pasar saham dan aset kripto. Kemudahan berinvestasi menjadi salah satu alasan mereka untuk berinvestasi,” kata Nailul Huda, Senin (3/10/2022).
Namun, kata dia, pemilihan jenis investasi akan sangat mempengaruhi kemakmuran investornya dan perlu berhati-hati.
“Zamannya sekarang sudah berubah juga. Dengan hanya mengandalkan gadget, sekaragn anak-anak muda ini bisa menghasilkan bahkan bisa lebih banyak dibandingkan dengan investasi di sektor riil,” kata Nailul.
Investasi ‘zaman now’ dilakukan secara digital, melalui Fintech terdaftar di OJK. Data KSEI menunjukkan bahwa per April 2022, 60,29 persen investor pasar modal berusia di bawah 30 tahun, yang rata-rata masih berada di awal dan pertengahan karir profesionalnya.