Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Digusur Pemerintah China, Kelompok Minoritas Ini Justru Makin Sejahtera, Luar Biasa!

Jumat, 15 Juli 2022 – 08:50 WIB
Digusur Pemerintah China, Kelompok Minoritas Ini Justru Makin Sejahtera, Luar Biasa! - JPNN.COM
Seorang warga etnis minoritas Tibet di Desa Deji, Prefektur Huangnan, Provinsi Qinghai, China, saat menunggu tamu dari diplomat ASEAN, Rabu (14/7/2022). Foto: ANTARA

jpnn.com, QINGHAI - Sejumlah diplomat negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) mengunjungi kampung halaman etnis minoritas Tibet di tepi Sungai Kuning, Provinsi Qinghai, China, Rabu (13/7).

Warga etnis minoritas Tibet yang mendiami Desa Deji, Prefektur Huangnan, itu dianggap berhasil dalam mengatasi masalah kemiskinan.

Sebelumnya masyarakat desa tersebut tinggal di perbukitan. Kemudian, pada 2017 lalu, otoritas setempat menggusur mereka ke kawasan pinggiran sungai.

Warga etnis Tibet di Desa Deji tetap melestarikan budaya lokal dipadukan dengan keindahan alam sehingga pada Desember 2020, otoritas setempat memberikan status AAA sebagai desa wisata yang layak dikunjungi.

Kunjungan ke Desa Deji itu merupakan rangkaian dari program kunjungan diplomat dan perwakilan media ASEAN ke Provinsi Qinghai pada 10-15 Juli 2022.

"Qinghai dijadikan sebagai objek kunjungan tahun ini karena selain dikenal sebagai tujuan wisata alam juga penduduknya yang multi-etnik dengan keragaman budaya," kata Direktur Informasi dan Hubungan Masyarakat ASEAN-China Center (ACC) Arianto Surojo.

Selain Desa Deji, delegasi yang diketuai oleh Duta Besar Thailand untuk China Arthayudh Srisamoot itu juga mengunjungi Danau Qinghai, industri pembangkitan listrik berteknologi fotofoltaik, Taman Bumi Nasional Guide, dan Museum Obat Tradisional China.

Sebelumnya para delegasi yang terdiri dari diplomat dan awak media itu menghadiri pencanangan "You Make the World a Beautiful Place" di Xining, Ibu Kota Provinsi Qinghai, Senin (11/7).

Sebelumnya masyarakat dari etnis minoritas tinggal di perbukitan. Kemudian, pada 2017 lalu, otoritas setempat menggusur mereka ke kawasan pinggiran sungai.

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News