Diintip Asyik 'Kuda-kudaan', Sepasang Mahasiswa Digerebek Warga
jpnn.com - BENGKULU – Sepasang mahasiswa fakultas kesehatan di sebuah universitas di Bengkulu harus menanggung malu setelah perbuatan asusilanya dipergoki warga. Keduanya digerebek massa, saat asyik melakukan hubungan layaknya suami istri.
Penggerebekan ini terjadi sekitar pukul 18.10 WIB, persis usai salat Magrib, Kamis (5/2), bertempat di rumah yang dihuni So (20), mahasiswa asal Taba Penanjung, Bengkulu Tengah, di Gang Zaitun Basri RT 12 RW 09 Kelurahan Pengantungan. Usai digerebek, So dan Sr, keduanya berusia 20 tahun digiring ke rumah Ketua RT 12 untuk menjalani sidang adat.
“Sesuai sidang adat diputuskan untuk melakukan cuci kampung, yang akan dilaksanakan Sabtu (7/2) besok. Selain itu, So harus pindah dari lingkungan ini, karena perbuatannya sudah mengotorkan lingkungan warga. Dia ini sudah sering bawa perempuan, sudah beberapa kali ditegur, tapi tidak mau dengar,” ujar Eka Agus Mulyadi selaku ketua RT 12 dilansir Rakyat Bengkulu (Grup JPNN.com), Jumat (6/2).
Diceritakan Eka, sore itu warga melihat seorang perempuan yang mengenakan pakaian serba putih datang dan langsung masuk ke bedengan yang dihuni So. Diketahui perempuan tersebut adalah Sr, yang merupakan pacar So. Saat bertamu, tiba-tiba So menutup sebagian pintu bedengannya, sehingga membuat warga curiga, selanjutnya beberapa warga pun mengintai.
“Saat itu warga yang mengintip melihat keduanya ini sedang melakukan hubungan layaknya suami istri, akhirnya dilaporkan ke warga yang lain,” cerita Eka.
Geram dengan perbuatan kedua kaum intelektual itu, akhirnya sekitar pukul 18.10 WIB warga pun memutuskan untuk melakukan penggerebekan. Saat digerebek, keduanya membantah tudingan warga.
Namun karena banyak yang mengintip perbuatan mesum keduanya, akhirnya warga pun memutuskan untuk membawa So dan Sr ke rumah Ketua RT. Tak berapa lama kemudian, seorang perempuan yang merupakan kakak Sr datang dan diminta untuk menyaksikan jalannya sidang adat tersebut.
“Bedengan (rumah) itu milik orangtua So, orangtuanya ada di Taba Penanjung,” tambah Eka lagi.