Dikira Batu Akik, Ternyata Granat
jpnn.com - SERANG – Tim penjinak bom Brimob Polda Banten mendatangi Kantor Keluaran Sukawana, Serang, Rabu (14/1). Mereka langsung menuju ke belakang kantor kelurahan untuk meneliti granat.
Saat keluar dari mobil, salah seorang anggota penjinak bom itu sudah mengenakan baju pelindung. Tiga anggota yang lain berjaga di sekitar lokasi.
Granat tidak diledakkan. Anggota penjinak bom memasukkan pemantik granat itu ke potongan botol air mineral dan mengikatnya dengan menggunakan lakban hitam. Dia tampak sangat hati-hati memasukkan granat tersebut ke benda seperti karpet bewarna kuning. Granat itu kemudian dimasukkan ke mobil untuk dibawa ke Mako Brimbobda.
Sebelumnya, sebuah granat jenis nanas yang diduga masih aktif ditemukan oleh seorang petani bernama Mirzha, 45, di areal persawahan pada Jumat (9/1). Granat nanas tersebut ditemukan secara tidak senagaja oleh Mirzha saat mencangkul.
Tiba-tiba cangkulnya membentur sebuah benda bulat di kedalaman 30 sentimeter. Menduga sebuah batu untuk bahan akik, Mirzha lalu membawa pulang benda tersebut. Setelah dibersihkan dari lumpur, benda itu disimpan di dalam rumah.
Keesokan harinya, penemuan itu dilaporkan kepada warga sekitar. Tetapi, salah seorang warga curiga benda yang disebut Mirzha batu tersebut lebih mirip sebuah granat yang diperkirakan sisa peninggalan Perang Dunia II.
’’Saya kira batu. Makanya, saya bawa ke rumah. Sampai rumah, saya cuci dan gosok-gosok,’’ tutur Mirzha.
Lalu, granat itu disimpan di kediaman ketua RT setempat. Lalu, benda tersebut kembali diletakkan di tempat penemuan semula. Lantaran takut meledak dan melukai warga, penemuan granat itu dilaporkan ke Kelurahan Sukawana dan Polsek Curug.