Dikunjungi 253 Rider BMX Dunia, Banyuwangi Pertegas Status Destinasi Sport Tourism
“Penyelenggaraan event di Banyuwangi ini profesional. Semua aspek sangat bagus. Berkompetisi di sini jelas menyenangkan. Event-event di Banyuwangi tampaknya akan menjadi agenda rutin tahunan saya. Lalu, saya pasti akan kembali ke Banyuwangi untuk berlibur. Sebab, semuanya luar biasa,” puji Amanda Carr yang berstatus atlet BMX tim Thailand dan finish 4 besar Women Elite.
Beragam warna eksotis memang ditawarkan The Sun Rise of Java. Warna budayanya kuat dengan Tari Gandrung plus event Banyuwangi Ethno Carnival. Ada juga Angklung Caruk, Tetak, Paglak, hingga Blambangan. Banyuwnagi juga memiliki Mocoan Pacul Goang hingga Tari Barong. Semakin lengkap, wilayah ini memiliki situs budaya Desa Wisata Osing Kampung Kemiren
Kekuatan alamnya ditopang Kawah Ijen dan Blue Fire. Blue Fire bahkan hanya ada dua di dunia. Selain Banyuwangi, Blue Fire juga dimiliki Islandia. Banyuwangi juga memiliki Taman Nasional Baluran, Taman Nasional Alas Purwo, Pantai Teluk Hijau, Pantai G-Land, dan masih banyak lagi. Lalu, bagaimana kulinernya?
Kekuatan The Sun Rise of Java luar biasa. Destinasi wisatanya disempurnakan dengan menu pecel pitik, sego cawuk, sego tempong, rujak soto, juga sego bungkus. Ada juga mie kuah, rawon, pecel rawon, botok tawon, nasi kalak, juga klemben. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenparekraf Rizki Handayani menerangkan, para rider BMX dunia mendapat experience lengkap selama di Banyuwangi.
“Memilih Banyuwangi sebagai venue International Bicycle Motocross (BMX) Competition sangat tepat. Sebab, Banyuwangi menawarkan beragam keindahan. Saat berada di Banyuwangi, para rider tentu akan mendapatkan experience lengkap. Selain berkompetisi, mereka bisa menikmati keindahan Banyuwangi. Alam, budaya, dan kuliner di Banyuwangi memang luar biasa,” tutup Rizki.(adv/jpnn)