Dilan 1991, Bukti Film Lokal Bisa jadi Raja di Negara Sendiri
’’Mirip dengan Warkop DKI Reborn (2016). Pernah waktu itu cuma tayang bareng Will You Marry Me. Dua film saja,’’ ucap Manajer Delta XXI Lilik.
Saat Will You Marry Me rilis, Warkop DKI Reborn sudah seminggu tayang. Namun, Lilik menjelaskan, slot tayang film komedi tersebut tetap lebih banyak. ’’Masa edar filmnya juga panjang untuk ukuran film lokal,’’ imbuhnya.
Dalam tiga tahun terakhir, film lokal memang mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. Berdasar data yang dihimpun CJ CGV Cinemas Indonesia, pada 2010–2015, total penjualan tiket film lokal sekitar 15 juta. Pada 2016, penjualan meningkat pesat menjadi sekitar 34 juta.
’’Tren growth ini pun terus berlanjut sampai sekarang,’’ kata Manael Sudarman, kepala divisi sales & marketing CJ CGV Cinemas Indonesia, saat dihubungi Jawa Pos , Kamis (7/3).
Pesatnya perkembangan film lokal merupakan pertanda baik. Ketika kontribusi film lokal sampai 50 persen, market akan lebih stabil.
’’Artinya, film lokal bisa jadi raja di negara sendiri. Nggak harus melulu bergantung film Hollywood,’’ jelasnya. (len/fam/adn/c17/jan)