Dilempar Batu, Prajurit TNI dan Polri Tidak Terpancing
jpnn.com - JAKARTA - Prajurit TNI dan Polri selaku Aparatur Negara tidak bisa diancam melalui cara apapun. Karena dua lembaga ini berpihak kepada negara dan selalu melindungi rakyat.
Demikian penegasan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo didampingi Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian usai memberikan pengarahan di hadapan Prajurit TNI dan Polri di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (5/11).
Menurut Jenderal Gatot, pada saat penyampaian aspirasi oleh para demonstran, para Prajurit TNI dan Polri mendapat makian dan lemparan berbagai macam botol minuman serta batu bata dari pedemo. Bahkan sebagian dari massa tersebut ada yang menendang dan memukul tameng Polisi dengan bambu. Namun demikian para prajurit TNI dan Polri tetap diam dan tidak membalas.
Panglima TNI juga menyampaikan pada saat demonstrasi berlangsung banyak pedemo yang ingin damai. Akan tetapi ada sebagian kecil pedemo yang menginginkan aksi damai tersebut menjadi rusuh. Namun, dengan adanya semangat kebangsaan dari para pedemo akhirnya demonstrasi dapat kembali kondusif.
“Saya Panglima TNI dan Kapolri dengan memakai microphone menyerukan kepada pedemo untuk segera menghentikan aksi anarkistis. Tetapi yang lainnya masih terus rusuh, dan mereka memancing aparat untuk bertindak kasar. Namun prajurit TNI dan Polri tidak terpancing,” ungkap Jenderal Gatot.
Pada kesempatan itu, Panglima TNI menyampaikan apresiasi terhadap kebersamaan TNI dan Polri dalam mengemban tugas negara untuk menjaga pengamanan penyampaian aspirasi aksi damai. “Dengan kerja sama yang hebat antara TNI dan Polri, tugas tersebut bisa dilaksanakan dengan sukses,” ucapnya.
Menurut Panglima TNI, Presiden Joko Widodo menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Prajurit TNI dan Polri atas keberhasilan tugas menjaga aksi damai tersebut.(fri/jpnn)