Diliput Ribuan Fotografer, JFC 2017 Makin Mendunia
"Kami kagum dengan ide-idenya yang luar biasa dan busana yang digunakan peserta juga bagus. Saya sangat tertarik dengan tema defile-defile-nya," tutur pria yang mengaku sudah sering mengunjungi Bali ini.
Hal senada juga disampaikan wisatawan perempuan asal Swiss, Clo Meunier. Dia mengaku takjub dan terpesona dengan busana yang digunakan para peserta grand carnaval JFC. Tampilannya menurut dia tidak kalah menarik dengan karnaval di Rio de Janiero Brasil.
"Para peserta membuat kostum sangat luar biasa. Apalagi mereka membuat sendiri dan mereka juga bukan seorang desainer. Busana yang digunakan juga dikemas dalam balutan budaya Indonesia," tuturnya.
Wisatawan yang pertama kali menonton JFC itu menilai ide kreativitas JFC sangat bagus dan kostum yang luar biasa dari warga Jember akan menjadi trend karnaval yang menghebohkan dunia.
"Mudah-mudahan tahun depan saya bisa datang ke Jember untuk menonton lagi wisata karnaval JFC yang sangat mempesona ini," katanya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebut, karnaval ini sudah mengangkat kota Jember dan pantas menjadin Kota Karnaval Dunia dengan sederet prestasinya.
Menariknya, penyelenggaraan tahun ini sekaligus akan menjadi momen ditetapkannya Jember sebagai Kota Karnaval setaraf dengan kota-kota karnaval internasional lainnya seperti Rio de Janeiro, Brasil.
Menpar Arief Yahya mengatakan, JFC sudah berkiprah selama 16 tahun dan menginspirasi banyak karnaval di Tanah Air serta memiliki sederet prestasi internasional sehingga sangat layak dipromosikan ke tingkat global. “Semua orang mengakui JFC berkelas dunia. Untuk mewujudkan itu, Kemenpar menetapkan Jember sebagai Kota Karnaval,” kata Arief Yahya.