Dimakzulkan DPR, Trump Makin Brutal Menyerang Demokrat
jpnn.com, MICHIGAN - Keputusan DPR Amerika Serikat mensahkan pemakzulan tidak membuat Donald Trump mengendurkan retorikanya. Dia tetap dengan keras menyerang Partai Demokrat dalam acara temu muka dengan pendukungnya di Michigan, Rabu (18/12) malam.
"Pemakzulan sepihak yang tidak berdasarkan hukum ini merupakan upaya bunuh diri Partai Demokrat," kata Trump saat berbicara depan pendukungnya saat kampanye pemilihan presiden di Michigan pada Rabu malam (18/12).
Hasil pemungutan suara di DPR pun menempatkan Trump sebagai satu dari empat presiden AS yang pernah menghadapi upaya pemakzulan. Namun, hanya Richard Nixon (menjabat dari 20 Januari 1969–9 Agustus 1974) yang mengundurkan diri terlebih dahulu sebelum DPR AS mengadakan pemungutan suara untuk pemakzulan dirinya.
Walaupun demikian, politisi senior Partai Republik sekaligus anggota Senat Mitch McConnell memastikan Senat tidak akan mencopot Trump dari jabatannya sebagai presiden pada sidang pemakzulan Januari 2020. Jaminan McConnell cukup membuat Trump tenang, meskipun ia sering memprotes anggapan banyak pihak yang menghubungkan kata pemakzulan dengan dirinya.
Trump pun menyampaikan rasa bangga terhadap anggota Partai Republik yang solid untuk tidak terpengaruh ajakan Partai Demokrat memakzulkan Trump. Bahkan, tiga anggota Partai Demokrat juga tidak sepakat memakzulkan presiden AS itu.
Dia mengatakan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan anggota Partai Demokrat lainnya telah melakukan tindakan memalukan sehingga jutaan orang pada pemilihan umum tahun depan akan merampas kendali Partai Demokrat di parlemen. Dia juga meminta Pelosi untuk mundur dari jabatannya.
"Mereka adalah orang-orang yang harusnya dimakzulkan," kata Trump merujuk pada anggota Partai Demokrat di DPR.
Michigan merupakan arena kampanye yang kondusif bagi Trump untuk menyampaikan pendapat dan pidato retoriknya di depan publik. Pasalnya, Michigan merupakan negara bagian AS yang membantu Trump memenangkan pilpres pada 2016.