Din: Jika tak Ada Toleransi, Sudah Pecah Berkeping-keping
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin menyebut, hubungan umat beragama di Indonesia selama ini relatif baik. Meskipun ada kasus Tolikara, Papua yang terjadi pada saat Idul Fitri 1436 Hijriah pada 17 Juli 2015, namun secara umum tidak ada masalah.
"Hubungan antar umat beragama relatif baik. Konflik besar di awal reformasi seperti Ambon dan Poso sudah selesai. Proses rekonsiliasi berjalan baik. Meskipun saat Idul Fitri ada kejadian Tolikara. Tapi secara umum baik," kata Din saat konferensi pers di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Minggu (26/7).
Kedatangan Din untuk menghadiri acara halal bi halal yang diadakan Indonesian Association For Religious and Culture (Perhimpunan Indonesia Untuk Keagamaan dan Kebudayaan) dengan tema 'Indahnya Kebersamaan'. Acara ini juga dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Din menjelaskan, hubungan dan kerjasama antarumat beragama sangat penting. Sebab, menurutnya, hal itu menjadi syarat kemajuan bangsa.
Lebih lanjut, Din menuturkan, Indonesia adalah bangsa yang majemuk atas dasar agama, suku, ras, dan budaya. Namun, kemajemukan itu dipersatukan oleh Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila.
"Kita bersyukur punya Bhinneka Tunggal Ika dan juga Pancasila," ucap pria yang juga menjabat sebagai penasihat IARC ini.
Din pun mengungkapkan, perlu terus dipupuk sikap toleransi antarumat beragama. Sebab, hal itu bisa menjamin stabilitas Indonesia.
"Kalau tidak ada toleransi yang kuat antarumat beragama mungkin stabilisasi tidak seperti sekarang, sudah pecah berkeping-keping," tandasnya. (gil/jpnn)