Din Merasa Tersanjung Disebut Sebagai Cawapres Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Din Syamsuddin mulanya enggan merespons pertanyaan jurnalis soal namanya yang disebut-sebut masuk dalam bursa calon wakil presiden (cawapres) untuk Joko Widodo pada Pilpres 2019 mendatang.
Ditemui usai acara di Istana Negara, Jakarta pada Rabu (11/7), utusan khusus presiden untuk dialog kerja sama antaragama dan peradaban itu merasa tidak enak membicarakan itu di sana.
Namun setetelah terus dikejar pertanyaan awak media, Din mengatakan manusiawi bila dirinya tersanjung mendapat kehormatan disebut sebagai cawares Jokowi.
Mengenai apakah dirinya siap atau tidak, Din mengukur diri karena dia mantan pimpinan ormas besar seperti Muhammadiyah, sekarang ketua dewan pertimbangan MUI, dan punya beberapa jabatan di organisasi internasional salah satunya presiden tokoh agama Asia dan banyak lembaga lain.
"Saya merasa tentu sangat naif dan menghina organisasi saya ini kalau tidak siap. Namun saya tahu diri, saya bukan orang parpol. Karena saya tahu pencalonan lewat parpol atau gabungan parpol maka terserah kepada parpol, terserah kepada capres kalau seandainya dianggap cocok," jawab Din.
Tokoh kelahiran Sumbawa itu menyatakan siap karena yakin dirinya bisa bekerja sama dengan siapa pun. Sayangnya, Din sembari tertawa mengatakan tidak ada parpol yang melakukan pendekatan langsung.
“Tidak ada sayangnya, hahaha... Tidak ada secara langsung, tapi kalau kawan-kawan di satu dua partai telepon gini-gini," katanya.
Dia juga mengaku belum ada komunikasi dengan Presiden Ketujuh RI mengenai pilpres. Din merasa tidak elok baginya membuka dialog soal itu.