Din Syamsudin Ngaku Ditawari Jadi Capres
jpnn.com - PADANG--Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengaku ada parpol yang mengajaknya bergabung dan menawarinya maju menjadi capres. Meskpiun begitu, dia belum menentukan sikap. Din menambahkan dia masih bersifat pasif. Meskipun ada isu kalau ada sejumlah parpol telah meliriknya menjadi capres, dia mengakui belum ada parpol yang menyuntingnya.
"Yang jelas saya tidak ada menawarkan diri menjadi capres, saya masih menunggu saja. Jika memang ada yang mendekati saya, sebagai manusia akan saya terima dengan baik," ulasnya pada wartawan, Rabu (18/9).
Sesuai ketentuan Muhammadiyah, Din Syamsudin mengatakan Muhammadiyah tidak terlibat dalam politik kekuasaan. Muhammadiyah juga tidak mencalonkan diri dalam setiap pemilihaan kepala daerah, wali kota, pilgub hingga pilpres. Namun sebagai apresiasi riil, Muhammadiyah memberikan kebebasan kepada warganya memilih pemimpin yang baik dan sesuai hati nurani.
Din menambahkan untuk presiden, dia menyadari sesuai konstitusi yang menentukan calon presiden atau wakil presiden yakni partai politik atau gabungan partai politik. Maka dia menyerahkan kepada parpol siapa yang akan mereka calonkan, termasuk jika harus mengambil tokoh dari internal Muhammadiyah.
Menurutnya, banyak tokoh Muhammadiyah yang mampu dan pantas menjadi calon capres maupun wapres. Dia pun sudah merasakan memimpin ormas Muhammadiyah sudah hampir dua periode hingga 2015. Namun sebelumnya dia minta izin dari Muhammadiyah apakah diizinkan atau tidak. Bila tidak diizinkan, maka dirinya akan tetap melanjutkan tugasnya hingga 2015.
"Bila sudah ada izinnya, baru saya mikir-mikir akan maju untuk nomor berapa. Nomor satu atau dua. Berpasangan dengan siapa dan bisa menang atau tidak. Tentu berpolitik harus menang. Percuma kalau maju hanya sekadar meramaikan," tambahnya.
Terkait konvensi yang diadakan Partai Demokrat, Din memosisikan diri sebagai pengamat menjelaskan kalau peluang peserta ikut konvensi sama. Tapi Din menegaskan kalau yang akan terpilih hanya satu orang saja. Dengan begitu, tokoh lainnya mesti mempersiapkan diri untuk siap kalah atau tidak terpilih.
Din melihat langkah PD melakukan konvensi merupakan langkah terbaik dari pemikiran pimpinan partai tersebut. "Yang namanya konvensi capres, tentu satu yang akan terpilih. Dilihat sosok-sosok yang ikut, sulit untuk menilainya siapa nanti yang terpilih," ujarnya. (ek)