Dinilai Porno, 'Suster Keramas' Dikecam
Sabtu, 09 Januari 2010 – 07:35 WIB
Adi Suandika berharap Lembaga Sensor Film harus lebih selektif. Bagaimanapun, katanya, ini berkaitan dengan akhlak generasi muda kedepan. "Peredaran film Suster Keramas sangat ironis. Pasalnya, saat ini bangsa Indonesia tengah gencar-gencarnya memerangi pornografi dan pornoaksi. Bahkan, UU Pornografi dan Pornoaksi pun sudah disahkan," ujarnya.
Dikatakan, banyak tayangan film positif yang juga sangat layak jual. "Lantas kenapa memproduksi film porno?" ujarnya heran. Dia mengingatkan pihak yang memproduksi film 'Suster Keramas' sadar diri dan mau memperhatikan apa manfaat film tersebut bagi masyarakat. "Sehingga, bukan atas dasar pertimbangan keuntungan materi semata.Derajat perempuan telah dilecehkan dengan adanya film porno. Tidak ada alasan lagi bagi pihak terkait untuk segera mencabut penayangan Suster Keramas di sejumlah bioskop,” tegasnya. (dni,sam/jpnn)