Dipandu Asing, Kapal di Selat Malaka Kerap Nyasar
Sabtu, 10 Oktober 2009 – 08:32 WIB
"Padahal, kita juga memiliki pandu (pilot) namun belum mendapat pengesahan dari International Maritime Organization (IMO) selaku badan martim dunia yang memberi izin kepanduan di selat Malaka dan Selat Singapura. Indonesia akan diuntungkan jika kapal-kapal yang melintasi perairan tersebut dipandu sendiri oleh anak bangsa," ujar Harry. Disebutkan, banyak terjadi kecelakaan di laut karena pemanduan yang dilakukan oleh pihak asing di perairan Indonesia itu tidak maksimal. Selat Malaka merupakan 50 persen jalur perlintasan minyak dunia yang 80 persennya dibutuhkan oleh Kores, Jepang dan China yang tiap harinya mengangkut 11 juta barel.
Untuk mewujudkan penyediaan jasa pelayanan pemanduan luar biasa di selat Malaka dan Selat Singapura itu, PT Pelindo I langsung melakukan uji coba pemanduan terhadap beberapa kapal asing dan domestik yang dimulai dengan titik pandu naik (pilot boarding point) di lokasi 01'12'50" N/103'21'42" E pulau Iyu Kecil dan titik pandu turun di lokasi 01'13'30" N/104'01'00" E di perairan Nongsa Batam, kemarin. Uji coba ini dilakukan sebagai bentuk dideklarasikannya kemampuan anak bangsa ini setelah pihaknya mengikuti sidang tiga negara pantai (Indonesia, Singapura dan Malaysia) atau The Tripartite Technical Expert Group (TTEG) sejak dua tahun silam.