Dipandu SMS, Sukses Amputasi Lengan
Kamis, 04 Desember 2008 – 05:40 WIB
Ahli bedah yang pernah menangani mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair itu mengaku deg-degan saat harus mengoperasi pasien asal Ruthshuru, Kongo, tanpa peralatan lengkap. Karena itu, dia kemudian mengontak rekannya sesama ahli bedah, Meirion Thomas. Mereka pun lantas terlibat komunikasi serius via SMS.
"Anak laki-laki itu punya peluang 80 persen untuk sekarat," ujar Nott pascaoperasi. Dalam situasi menegangkan tersebut dia hanya memiliki satu kantong darah, sebuah pisau bedah dan sepasang gunting. Yang membuat Nott semakin panik adalah dia tidak yakin sudah memberikan anestesi dalam jumlah cukup. Yang dia ingat hanyalah Meirion pernah melakukan operasi yang sama sebelumnya.