Diperiksa BK DPR, Imam Anshori tak Punya Bukti
jpnn.com - JAKARTA - Badan Kehormatan (BK) DPR akhirnya memanggil Komisioner Komisi Yudisial (KY) Imam Anshori. Dia digarap BK lantaran cuap-cuap soal percobaan suap seleksi Calon Hakim Agung (CHA) 2012 yang melibatkan anggota Komisi III DPR.
Namun sebelum menjalani pemeriksaan, Imam membantah pernah menyebut ada tiga anggota Komisi III DPR. "Saya tidak pernah menyebut ada tiga anggota, tidak pernah," bantah Imam, Rabu (25/9) siang di kantor BK..
Terkait kedatangannya memenuhi panggilan BK DPR, Imam mengaku belum tahu harus menjelaskan apa karena belum tahu juga apa pertanyaan yang akan ditujukan Trimedya Panjaitan cs terhadap dirinya.
Imam juga tak khawatir bila apa yang dia sampaikan pekan lalu bakal menjadi fitnah. Karena Imam mengaku memang tak punya bukti, karena itu pula dia tak pernah menyebut nama anggota DPR yang coba menyuapnya.
"Terserah, makannya saya tidak punya bukti makannya saya tidak ungkapkan namanya.," kata Imam yang mengaku hanya membawa sebuah HP dalam pertemuan BK. Namun tidak bawa bukti apapun.
Menurut Imam, pertemuannya dengan oknum anggota DPR itu hanya berdua, sehingga tak ada saksi sebagai bukti. Saat ini Imam hanya berharap ada komitmen dari BK tentang apa yang pernah dia ungkapkan.
"Bertemu dua orang ya bukti apa, komitmen aja, BK percaya nggak sama saya, kalau tidak percaya, ya tanya ke komisi (komisioner KY) yang lain, saya sudah ungkapkan," jelasnya.
Komisioner KY itu juga menambahkan bahwa dirinya tidak pernah menyebut nama apalagi partai politik. Sebab belakang muncul nama Dasrul Djabar yang disebut-sebut sebagai salah satu pihak yang mencoba menyuap Imam. Walaupun Dasrul sudah membantah.