Diperketat, Simulasi Industri di SMK
Kamis, 07 Januari 2010 – 17:37 WIB
Sebelumnya Fasli pun juga pernah mengungkapkan bahwa kelemahan yang ada saat ini karena belum adanya undang-undang yang ‘memaksa’ dunia usaha untuk membuka pintu kepada anak-anak SMK. Akibatnya, kata dia, SMK yang dekat dengan kota dan pusat industri menjadi maju karena akses yang dekat dan tanpa biaya yang terlalu besar. “SMK-SMK yang tidak punya dukungan seperti itu pengalaman prakteknya sederhana saja,” tukasnya. Hal tersebut, lanjutnya, menyebabkan ketimpangan yang besar di SMK.
Fasli menyebutkan, hanya di Jerman yang memiliki undang-undang sebagai rujukan mengharuskan dunia industri untuk bersinergi dengan dunia pendidikan. “Kalau tidak jelas sistem insentif dan disinsentifnya, sementara undang-undang tidak ada, mulai lemah dan apa adanya saja, maka hilanglah nuansa link and match itu,” jelasnya. (cha/jpnn)