Dipermalukan Edy Rahmayadi, Coki Aritonang: Bagaimana Saya Menghilangkan Trauma Ini
jpnn.com, MEDAN - Insiden Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi yang diduga mempermalukan Pelatih Biliar Khoiruddin Aritonang menyisakan luka mendalam bagi Khoiruddin dan keluarga.
Pria yang akrab disapa Coki itu bahkan mengaku dia dan keluarganya merasakan trauma sejak insiden Edy menjewer, mengata-ngatai, serta mengusirnya itu viral di media sosial.
"Bagaimana rasa trauma ini, kalau ada yang bisa menghilangkan trauma ini, saya biarkan berlalu. Ini saya ke mana-mana orang bilang, abang yang dijewer Edy itu ya," kata Coki sambil menangis di hadapan wartawan, Jumat (31/12).
Coki mengaku malu dirinya terkenal karena insiden tersebut, bukan karena prestasi.
"Saya malu betul, kalau mau terkenal jangan karena hal ini (dijewer)," ujarnya.
Dia juga mempertanyakan pernyataan Edy Rahmayadi yang menyebut bahwa tindakan yang dilakukan mantan pangkostrad itu sebagai bentuk kasih sayang.
Sebab, menurut pria kelahiran 31 Desember 1974 itu, jeweran yang dilakukan Edy cukup kencang hingga membuat kepalanya tertarik ke bawah.
"Jewer itu sayang? Kalau sayang hanya sebatas dipegang saja (telinga). Ini kepala saya juga ikut, lihat di video itu," sebut Coki.