Diplomasi Gamelan Harumkan Nama Indonesia di Prancis
jpnn.com, PARIS - Kedutaan Besar RI di Paris, Prancis, mengatakan bahwa gamelan telah lama dimanfaatkan sebagai aset diplomasi.
Duta Besar RI untuk Prancis Mohamad Oemar dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu, mengatakan pihaknya berkomitmen untuk terus mempromosikan gamelan melalui berbagai aktivitas, seperti pembelajaran gamelan untuk masyarakat asing dan pertukaran budaya.
Pernyataan tersebut disampaikan KBRI Paris menyusul ditetapkannya gamelan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTB) atau Intangible Cultural Heritage oleh UNESCO.
Gamelan menjadi WBTB Indonesia ke-12 yang berhasil diinskripsi ke dalam daftar WBTB UNESCO.
Sebelumnya, Indonesia telah menginskripsi 11 elemen budaya lain sebagai WBTB UNESCO, yaitu wayang (2008), keris (2008), batik (2009), pendidikan dan pelatihan batik (2009), angklung (2010), tari Saman (2011), noken (2012), tiga genre tari tradisional di Bali (2015), seni pembuatan kapal pinisi (2017), tradisi pencak silat (2019), dan pantun (2020).
Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO Ismunandar menambahkan bahwa proses penetapan gamelan sebagai WBTB UNESCO merupakan upaya bersama yang didorong dari komunitas lokal yang difasilitasi oleh Pemerintah.
Ia berharap agar inskripsi gamelan sebagai WBTB UNESCO ini dapat meningkatkan kesadaran dan kecintaan masyarakat Indonesia terhadap gamelan.
Menurut dia, inskripsi gamelan sebagai WBTB UNESCO merupakan momentum yang sangat berharga, mengingat sejak tahun 2016 Komite WBTB UNESCO mengatur batasan jumlah elemen budaya yang dapat diinskripsi sebagai WBTB UNESCO, yaitu 50 elemen budaya per tahun.