Dirjen PSP Kementan Turun ke Lapangan, Beri Solusi Masalah Irigasi di Desa Padang Bandung
Solusi ini diharapkan dapat memperbaiki kinerja sistem irigasi dan memungkinkan pengairan hingga sekitar 1.000 hektare lahan yang mencakup tiga kecamatan di sekitarnya.
"Pompa sudah ada sementara kami siapkan pipanisasi untuk gravitasi air dari sungai. Untuk memastikan ketersediaan air yang cukup dan biaya efesien untuk seribu hektare lahan, kami menyarankan pemasangan listrik," ujar Andi.
Andi Nur berharap solusi ini dapat meningkatkan frekuensi tanam dari satu kali menjadi tiga kali dalam setahun.
Hal ini diharapkan dapat meningkatkan produksi gabah kering panen hingga 6,4 ton per hektare.
Pemasangan listrik juga diharapkan mampu meningkatkan keandalan pompa, memastikan ketersediaan air sepanjang tahun, dan mengatasi kendala pengairan tadah hujan yang selama ini menjadi tantangan utama bagi para petani di desa tersebut.
"Dengan bantuan ini, para petani bisa meningkatkan frekuensi tanam dari satu kali menjadi tiga kali setahun, dengan produksi gabah kering panen mencapai 6,4 ton per hektare," pungkas Andi.
Dalam kesempatan terpisah, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan program pompanisasi merupakan langkah cepat pemerintah dalam meningkatkan produksi nasional di tengah tantangan cuaca ekstrem El Niño.
Diketahui, kekeringan tahun ini memiliki dampak signifikan pada sektor pertanian, terutama dalam penurunan produksi pangan.