Dirut BPJS Kesehatan Beberkan Kesuksesan Program JKN di Vietnam, Luar Biasa
"Hingga 1 Oktober 2023, jumlah dana kapitasi yang telah dibayarkan mencapai 14,17 triliun rupiah, sementara pembiayaan non-kapitasi juga signifikan, mencapai 2,66 triliun rupiah. Implementasi KBK ini berdampak pada peningkatan kualitas pelayanan medis yang tersedia bagi peserta JKN," ujar Ghufron.
Pada sisi FKRTL, ada dua mekanisme pembiayaan yang berlaku. Pertama, tarif paket yang mencakup seluruh komponen sumber daya rumah sakit yang digunakan baik dalam pelayanan medis maupun non medis atau dikenal dengan Indonesian Case Based Groups (INA-CBG). Kedua, pembiayaan Non INA-CBG untuk layanan spesifik di luar tarif INA-CBG, seperti alat bantu medis dan obat-obatan khusus.
Untuk memperkuat langkah-langkah preventif dan promotif, BPJS Kesehatan terus menggalakkan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis). Hal ini bertujuan untuk memberikan layanan yang optimal bagi peserta dengan penyakit kronis seperti diabetes melitus dan hipertensi, dengan biaya yang lebih efektif dan efisien.
"Selain itu, Program Rujuk Balik (PRB) juga menjadi inisiatif penting yang memudahkan akses peserta dengan penyakit kronis untuk mendapatkan layanan yang diperlukan. Setelah kondisi pasien stabil, mereka dapat kembali ke FKTP dengan pemantauan dokter yang berkelanjutan," tambah Ghufron.
Inovasi lain seperti Skrining Riwayat Kesehatan memberikan kesempatan bagi peserta JKN untuk mengidentifikasi potensi risiko penyakit seperti diabetes melitus, hipertensi, ginjal kronik, dan jantung koroner. Peserta dapat melakukan skrining secara mandiri melalui Aplikasi Mobile JKN, situs resmi BPJS Kesehatan, atau saat mengakses layanan kesehatan di FKTP setiap satu kali dalam setahun.
"Hasil dari Skrining Riwayat Kesehatan dikelompokkan menjadi risiko rendah, sedang, dan tinggi, jika berisiko tinggi, akan diarahkan ke fasilitas kesehatan supaya diperiksa dan ditangani lebih lanjut segera. Sampai dengan 1 Oktober 2023 ini sebanyak 31,9 juta peserta JKN telah melakukan Skrining Riwayat Kesehatan dan angka ini akan terus meningkat," papar Ghufron.
Ghufron juga menjelaskan bahwa kini peserta JKN tidak perlu antre panjang saat hendak mengakses layanan di fasilitas kesehatan. Dirinya mengatakan melalui antrean online yang terdapat pada Aplikasi Mobile JKN, kini peserta dapat langsung antre di mana pun dan kapan pun.
"Melalui antrean online ini peserta tidak perlu menunggu lama di fasilitas kesehatan. Selain untuk meningkatkan kepuasan peserta tetapi juga mengurangi risiko penularan penyakit. Proses pengambilan antrean di Aplikasi Mobile JKN pun mudah dan tidak ribet," ucap Ghufron.