Dirut Garuda Indonesia: Kalau Cuma pas Untung Saja Terbangnya Ngapain?
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra bicara mengenai kondisi maskapai yang dia pimpin di masa pandemi corona.
Diakui Irfan, kondisi pandemi corona yang sudah sekitar tiga bulan melanda Indonesia bukan perkara mudah dilalui. Imbasnya, pihaknya harus memberhentikan ratusan pegawainya lantaran kondisi keuangan perseroan yang terpuruk.
"Garuda (dibilang-red) beruntung tetapi enggak beruntung, beruntung karena 60 persen dimiliki pemerintah, tetapi enggak beruntung juga, kami ini bukan bisnis bebas, ketika liat gejala dikit, tutup (penerbangan-red)," ujar Irfan saat diskusi virtual zoom, Selasa (9/6).
Meski begitu, Irfan memastikan Garuda tetap mematuhi kebijakan pemerintah. Salah satunya saat seluruh penerbangan harus ditutup untuk sementara waktu, hingga mengikuti anjuran dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
"Para analis menyatakan kondisi ini akan normal hingga 2-3 tahun lagi, tetapi ada gak airlines yang bisa tahan 2-3 tahun begini? (pandemi corona-red). Garuda tetap harus terbang apa pun kondisinya, kalau cuma pas untung saja terbangnya ngapain?," sebutnya.
Karena itu, Irfan meminta semua pihak untuk bersama-sama kompak dalam mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah. Sebab, bila jumlah pasien positif corona terus bertambah maka kondisi perekonomian Indonesia semakin memburuk.
"Nah kita harus cari cara gimana cepat mengembalikan recovery dan punya kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kita juga harus brpartisipasi aktif agar penyebaran virus tidak terjadi, bukan jadi biang keroknya, khususnya di ekosistem bandara dan pesawat. Kalau ini semakin lama Ipandemi corona-red), makin babak belur (perekonomian Indonesia-red)," tandas Irfan.(chi/jpnn)