Dirut Pertamina Dinilai Layak Masuk dalam Jajaran 17 Wanita Paling Berpengaruh di Dunia
“Jadi, memang layak diapresiasi. Pencapaian tersebut merupakan prestasi, di tengah kondisi sektor migas yang tidak mudah menghadapi tantangan pandemi Covid-19,” ujar dia.
Komaidi juga sependapat bahwa pandemi Covid-19 menjadikan industri migas berada dalam posisi sulit. Tetapi di sinilah Nicke membuktikan kemampuan.
Wanita berhijab itu berhasil melewati tantangan triple shock. Yaitu, jatuhnya harga minyak, penurunan permintaan bahan bakar, dan tekanan nilai tukar yang dialami Pertamina.
Ketiga faktor tersebut, seperti disampaikan Fortune International, telah menurunkan pendapatan dan laba Pertamina.
Namun di bawah kepemimpinan Nicke, pada paruh pertama 2021 Pertamina menunjukkan kondisi lebih baik dengan mencapai target produksi minyak dan gas bumi.
Sebelumnya, Fortune International memang menempatkan Nicke di peringkat 17 dari 100 perempuan paling berpengaruh di dunia.
Majalah ini menilai, Nicke terbukti mampu melewati tantangan triple shock.(chi/jpnn)