Disanksi, PT LI Biasa Saja

jpnn.com - JAKARTA - PT Liga Indonesia memahami keputusan yang telah diambil oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Operator kompetisi sepak bola profesional di Indonesia itu, berjanji untuk melaksanakan keputusan tersebut.

CEO PT LI Joko Driyono melalui pesan menanggapi biasa saja keputusan yang sudah dikeluarkan dari Komdis. Dalam putusannya, Komdis meminta agar operator kompetisi tersebut bisa mengawasi pelaksanaan regulasi dengan lebih ketat lagi dibanding saat ini.

"Biasa saja, Komdis sudah mengambil keputusan, ya dijalani (keputusannya)," kata dia singkat, kemarin (1/6).

Saat disinggung terkait hasil putusan tim Investigasi dari Komite Medis pun, lelaki yang menjabat sebagai Sekjen PSSI tersebut juga tak memberikan komentar panjang. Pengumuman hasil dari tim medis menurut dia masih lama dilakukan.

"Ya nanti disampaikan (hasil investigasinya). Mungkin Satu bulan lagi," cetusnya.
   
Sebelumnya, Ketua Komdis Hinca Panjaitan mengakui bahwa dari data-data yang sudah dikumpulkannya, banyak kejanggalan yang ditunjukkan tim-tim peserta. Terutama dalam kelengkapan medis, tim-tim Divisi Utama ternyata banyak yang tak menyertakan tim medisnya dalam menjalani pertandingan.

Padahal, sesuai regulasi di setiap tim harus memiliki medis, entah itu fisioterapis atau dokter tim yang ada di bench.

"Harus jelas ini posisinya, jangan tukang pijat atau masseur disebut medis. Harus ada fisioterapis atau dokter di bench," kata Hinca.
    
Menurut dia, peran mengawasi kelengkapan tim tuan rumah dan tim tamu ini, menjadi tugas operator kompetisi. Di lapangan, lanjut dia, kepanjanagn perannya dijalankan oleh para pengawas pertandingan atau PP.
    
"Biar nanti menjadi urusan internal Liga. Harusnya itu fungsi PP dalam pengawasan. Jangan Cuma duduk dan nonton apa yang terjadi di dalam lapangan. Pelototi dengan benar kelengkapannya, mulai dari persiapan sampai usai pertandingan, dilihat juga di bench bagaimana" tegas Hinca. (aam/ko)