Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Disentil WHO, China Ogah Longgarkan Protokol Kesehatan

Rabu, 18 Mei 2022 – 00:00 WIB
Disentil WHO, China Ogah Longgarkan Protokol Kesehatan - JPNN.COM
Sejumlah petugas medis dan personel keamanan mendadak dikerahkan ke salah satu kawasan permukiman di Distrik Chaoyang, Beijing, China, pada Minggu (24/4/2022) setelah dalam dua hari terakhir ditemukan 20 kasus positif. Foto: ANTARA/M. Irfan Ilmie

jpnn.com, BEIJING - Otoritas China tidak akan melonggarkan protokol kesehatan ketat antipandemi COVID-19 meskipun mendapatkan kritikan dari berbagai pihak, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

China akan mengambil tindakan yang lebih tegas dan lebih cepat untuk menyaring dan mengisolasi kelompok berisiko COVID-19 dan menerapkan kewajiban tes PCR secara reguler dalam menghadapi varian Omicron, demikian dinyatakan Menteri Kesehatan Nasional China, Ma Xiaowei, seperti dikutip media setempat, Selasa.

Ia menyampaikan bahwa pihaknya akan mempercepat riset vaksin khusus Omicron dan memperluas jangkauan vaksinasi penguat pada kalangan orang tua berusia lanjut.

Ia juga menegaskan kembali komitmen kementeriannya terkait kebijakan nol kasus COVID-19 setelah gelombang kasus terparah menerjang Kota Shanghai dan Provinsi Jilin.

Ma mengingatkan bahwa kepatuhan terhadap pengendalian virus secara ketat sudah menjadi keharusan dan sesuai dengan tujuan Partai Komunis China (CPC), partai berkuasa di negara berpenduduk 1,4 miliar jiwa itu.

"Partai mengutamakan kepentingan rakyat dan keselamatan serta kesehatan rakyat kami adalah prioritas. Ini yang menjadi alasan mendasar keputusan kami melalui pendekatan berbeda dalam menangani virus dibandingkan dengan beberapa negara Barat," kata Ma dikutip China Daily.

Sebelumnya, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengkritik kebijakan nol COVID-19 China yang sering kali dibarengi dengan penerapan penguncian wilayah (lockdown) karena berpotensi melanggar hak asasi manusia.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Zhao Lijian langsung menanggapi kritik tersebut. Ia mengatakan 1,5 juta nyawa warga China bisa saja melayang sia-sia jika prokes ketat tidak diterapkan.

Otoritas China tidak akan melonggarkan protokol kesehatan ketat antipandemi COVID-19 meskipun mendapatkan kritikan dari berbagai pihak, termasuk WHO

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News