Disindir Jokowi, Jaksa Agung Malah Asyik sama Jupe dan Syahrini
jpnn.com - JAKARTA - Indonesia Justice Watch (IJW) mengkritik acara syukuran Hari Bhakti Adhyaksa ke 55, lantaran salah satunya dihiasi duet nyanyi Jaksa Agung M Prasetyo dengan penyanyi kondang Syahrini.
Peneliti IJW Fajar Trio Winarko mengatakan, sebenarnya wajar jika Jaksa Agung ingin mensyukuri HBA dengan acara tersebut. Namun, kata dia, jangan sampai Prasetyo mengabaikan permintaan Presiden Joko Widodo dalam peringatan HBA agar dapat dimanfaatkan untuk melakukan introspeksi diri Korps Adhyaksa.
Menurut Fajar, presiden sebenarnya sudah tahu performa kejaksaan di bawah kepemimpinan Prasetyo tidak membawa perubahan berarti dalam penegakan hukum di Indonesia. "Presiden itu nyindir kinerja Prasetyo lho secara tidak langsung," kata Fajar kepada wartawan, Kamis (23/7).
Misalnya, ia mencontohkan, pernyataan presiden yang sudah tak ingin lagi mendengar adanya jaksa pemeras ataupun tersangka dijadikan "ATM". Menurutnya, itu merupakan warning bagi Prasetyo jika tidak segera melakukan pembenahan. "HBA itu hari jadi institusi bukan ulang tahun seperti sweet seventeen," tegasnya.
Harusnya, lanjut Fajar, dalam HBA itu disampaikan hal-hal yang belum dicapai kejaksaan. Seperti belum tertangkapnya buronan Djoko Chandra dan Edy Tansil, eksekusi Yayasan Supersemar, kasus HAM berat, Kredit CGN Bank Mandiri, dan piutang PNBP Rp 13 Triliun.
Tak hanya itu, sebagai institusi negara yang notabene anggarannya berasal dari rakyat, Fajar meminta Prasetyo transparan berapa biaya pelaksanaan HBA tahun ini. Termasuk darimana asal anggaran tersebut. "Dan berapa fee yang diberikan artis Syahrini, Jupe, Didi Kempot serta artis lainnya. Ingat rapor merah Kemenpan RB," katanya.
Menurutnya, hal ini untuk mencegah penilaian negatif dari masyarakat terhadap kejaksaan. Apalagi, sekarang bukan zaman orde baru yang serba tertutup, melainkan era keterbukaan informasi publik.
"Jika tertutup, saya mengusulkan Prasetyo dan sejumlah Jaksa yang menjadi panitia HBA dicopot saja," tandas Fajar.