Disiram Minyak Panas karena Bikin Salah di Rumah Brigjen Mangisi
Ada PRT Dipaksa Bersetubuhjpnn.com - BOGOR - Wajah-wajah lusuh itu menyesaki ruang kerja Satreskrim Mapolres Bogor Kota. Mereka adalah 16 pembantu rumah tangga (PRT) yang dievakuasi dari rumah Brigjen (pur) Mangisi Situmorang di Perumahan Bogor Baru, Jalan Danau Mantana C5/18, Kelurahan Tegalega, Kecamatan Bogor Tengah.
Yuliana Lewier, 18, salah seorang PRT yang melaporkan kasus tersebut, tidak ada. Perempuan asal Maluku itu sedang dalam lindungan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Radar Bogor (JPNN Group) berhasil berbincang dengan salah seorang PRT bernama Istikomah alias Wasasih alias Hesti. Perempuan 26 tahun itu punya banyak luka di tangan. “Alhamdulillah, ini seperti mimpi. Saya sangat beruntung bisa keluar dari rumah itu,” ujar Hesti.
Selama bekerja di rumah sang jenderal, Hesti mengaku pernah mendapatkan penganiayaan. Mulai ditampar, dijambak, dicakar, hingga disiram minyak goreng panas. Dia juga sempat dipaksa bersetubuh dengan pembantu laki-laki. Jika tidak mau, Hesti tak boleh makan selama tiga hari.
“Saya masuk kamar saja. Tidak sampai bersetubuh. Saya takut kalau menolak,” jelas perempuan yang sudah memiliki dua anak tersebut.
Keseharian Hesti dan para pembantu lain berjalan statis. Di rumah berloteng itu, PRT laki-laki dan perempuan dipisahkan. Sebelas pembantu perempuan tidur di sebuah kamar di lantai 1. Tidak semuanya kebagian kasur. Sedangkan lima PRT laki-laki tidur di lantai 2.
Mereka mulai bekerja pukul 03.00. Hesti dan dua orang lainnya bertugas mencuci baju. Yang lain, ada yang memasak dan mencuci mobil. Pukul 06.00 biasanya majikan perempuan membuka gerbang dan menyuruh sejumlah pembantunya menyapu dan membersihkan pot bunga di depan rumah. Ada ratusan pot bunga.
“Ibu M biasanya keluar menggunakan daster dan celana panjang. Sementara pembantunya membersihkan pot hingga ke bawah-bawahnya,” ujar salah seorang tetangga M yang tidak mau namanya disebutkan.