Ditanya Mahasiswa soal Etika, Anies Singgung Lagi Putusan MKMK
jpnn.com, SERANG - Calon Presiden (Capres) nomor urut 1 Anies Baswedan kembali bicara masalah etika saat berdialog dengan mahasiswa Universitas Bina Bangsa, di Serang, Banten pada Kamis (21/12).
Anies mengatakan publik telanjur membiarkan penyimpangan terjadi pelan-pelan.
"Karena sedikit-sedikit jadi tidak kelihatan. Kita membiarkan penyimpangan hingga merasa tidak menjadi masalah lagi," kata Anies menjawab mahasiswa pada acara bertajuk Uji Gagasan Capres.
Menurut Anies, yang seharusnya menjadi penjaga etika dalam hal ini adalah semua pimpinan. Contohnya, di wilayah kampus ada rektor.
Ketika ada pelanggaran kode etik akademik maka rektor-lah yang menjadi penjaganya bersama dewan, dan guru besar, supaya integritas akademi terjaga. "Integritas nasional juga begitu," ucapnya.
Eks gubernur DKI Jakarta itu lantas menyinggung adanya keputusan pencopotan Anwar Usman dari ketua MK, keluar setelah dibentuknya Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK).
"MKMK itu mengatakan ada pelanggaran kode etik berat. Itu bukan tuduhan. Itu adalah putusan MKMK," ujarnya.
Anies menegaskan bahwa pernyataannya mengenai masalah etika terkait putusan MK itu bukan didasarkan atas tuduhan tetapi berdasar fakta.