Ditawari Banyak Fasilitas Australia, Bertekad sampai Mati Tetap Warga Indonesia
Sabtu, 29 Juni 2013 – 06:09 WIB
Karena banyaknya permintaan, acara-acara yang diasuh Nuim disiarkan pula oleh radio-radio di Indonesia seperti Radio Delta FM setiap Sabtu pagi . Selain itu, dia tampil dalam siaran Radio Ramako FM setiap Senin pagi dalam acara Poros Jakarta Melbourne.
Hebatnya, meski sudah menetap di Australia, tepatnya di Kota Merlbourne, selama berpuluh-puluh tahun (sejak 1974), Nuim masih tetap kukuh menyandang status warga negara Indonesia (WNI). Padahal, iming-iming keringanan hingga pembebasan pajak, asuransi kesehatan, dan berbagai kemudahan akan langsung diberikan pemerintah Australia kalau saja dia bersedia menjadi warga negara Australia.
"Istri saya yang paling heran dan sering ngotot agar saya mempertimbangkan tawaran Australia," ujarnya Nuim.
Namun, meski menolak disebut seorang nasionalis, Nuim punya perasaan, jika lahir di Indonesia, kebahagiaan terbesar juga adalah dirinya harus mati sebagai warga negara Indonesia. "Bangsa kita sangat besar dengan alam dan orang-orang yang luar biasa. Tidak ada alasan untuk tidak bangga," tegasnya.