Ditemukan Calon Obat Anti-Alergi Kucing
jpnn.com - SIAPA tak suka bermain dengan kucing? Hewan mamalia yang satu ini memang sering dijadikan hewan peliharaan karena tingkahnya yang menggemaskan. Namun banyaknya orang dengan alergi kucing membuat keberadaan hewan ini sering diasingkan. Namun kini sebuah penelitian telah menemukan petunjuk terbaru mengatasi masalah ini.
Orang dengan alergi kucing sangat sensitif terhadap protein yang terdapat di dalam air liur, urine, dan sisik kulit kering pada kucing. Gejala alergi kucing dapat berkembang dalam beberapa menit atau bahkan beberapa jam.
Tim peneliti dari University of Cambridge mengungkapkan bahwa, mereka telah mengidentifikasi bagaimana sistem kekebalan tubuh mendeteksi alergi kucing yang menyebabkan gejala seperti batuk dan bersin.
Diharapkan hasil ini dapat dijadikan dasar untuk membuat obat pencegahan. Allergy UK mengatakan penelitian yang didanai oleh Wellcome Trust dan Medical Research Council ini merupakan langkah besar dalam memahami bagaimana kucing bisa menyebabkan reaksi alergi.
Peneliti yang dipimpin oleh Dr Clare Bryant dari Universitas Cambridge mempelajari protein yang ditemukan dalam partikel kulit kucing, yang dikenal sebagai bulu kucing, yang merupakan penyebab paling umum dari alergi kucing.
Mereka menemukan bahwa alergen kucing mengaktifkan jalur tertentu dalam tubuh. Hal ini memicu respons imun besar penderita alergi dan menyebabkan gejala seperti batuk, sesak napas, bersin, dan hidung meler.
"Kami telah menemukan bagaimana protein alergi kucing, mengaktifkan sel-sel kekebalan tubuh manusia. Dengan memahami mekanisme pemicu, diharapkan lebih lanjut akan dirancang obat dalam uji klinis untuk mengobati alergi kucing dan mencegah timbulnya alergi kucing," kata Dr Bryant, seperti yang dilansir laman BBC, Minggu (28/7).
Allergy UK juga mengungkapkan bahwa penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Immunology ini sebagai langkah untuk memahami bagaimana kucing bisa menyebabkan reaksi alergi yang parah.