Ditemukan Nyamuk Baru Kebal Obat Malaria
Senin, 29 April 2013 – 12:07 WIB
Wilayah utama penyebaran adalah bagian barat Kamboja, yang digambarkan oleh peneliti sebagai daerah pertahanan utama malaria. Tak diketahui sebabnya namun sejak 1950-an parasit di wilayah ini berkembang sehingga akhirnya kebal terhadap obat malaria. Celakanya, situasi buruk ini ternyata kemudian menyebar ke wilayah Asia Afrika lainnya.
Yang kini dikhawatirkan peneliti adalah jika nanti artemisinin juga tak mampu mengobati jenis malaria yang selama ini ada. Artemisin sudah dipakai di berbagai belahan dunia dan manjur mengobati infeksi akibat gigitan nyamuk dalam beberapa hari jika dipasangkan dengan beberapa jenis obat lain.
Di wilayah Kamboja para peneliti menemukan tiga kelompok parasit yang kebal terhadap obat malaria, meski belum diketahui bagaimana mutasi genetisnya. Diharapkan dengan memahami sidik jari genetis parasit ini maka para ahli dapat dengan cepat mengetahui bagaimana cara memetakan dan mencegah penyebaran malaria berikutnya.