Ditengah Polemik UWTO, BP Batam Promosi Program i23J ke Singapura
jpnn.com - BATAM - Di tengah polemik soal tarif UWTO, Badan Pengusahaan (BP) Batam terus mempromosikan kemudahan berinvestasi di Batam kepada investor luar negeri.
Selasa (29/11) kemarin, BP Batam bersama dengan BP Tanjungpinang, BP Bintan, BP Karimun bekerjasama dengan KBRI Singapura dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko) RI menggelar pertemuan bisnis di Hotel Fullerton, Singapura.
"Kegiatan ini sebagai bentuk tindak lanjut kerjasama Joint Working Group (JWG) antara Indonesia yang melibatkan Batam, Bintan, dan Karimun," ujar Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Y.M Ngurah Swajaya, saat membuka acara ini.
Ngurah melanjutkan, acara ini harus dilakukan secara berkala untuk menarik banyak investasi asing. Terutama dari Singapura ke Batam, Bintan, dan Karimun.
Di tempat yang sama, Deputi Menteri Koordinator Perekonomian, Wahyu Utomo juga turut menekankan komitmen pusat untuk terus menggesa investasi di keempat kawasan perdagangan bebas tersebut.
Begitu juga dengan Deputi Bidang Perencanaan Investasi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Tamba Parulian Hutapea optimis program izin investasi 3 jam (i23j) dapat meningkatkan investasi masuk ke Batam.
Sedangkan Direktur Publikasi dan Humas BP Batam, Purnomo Andiantono mengungkapkan bahwa sejak program izin investasi tiga jam (i23j) berjalan, sudah ada sejumlah investasi yang masuk. Program i23j ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengusaha Singapura.
"Tahun 2015 lalu tercatat ada 70 perusahaan dari Singapura yang telah menanamkan modal dengan nilai investasi capai 125 juta dolar Amerika," jelasnya.