Ditolak Kepala Daerah, Konversi Gas Ditunda
jpnn.com - PALU – Rapat Kerja Gubernur bersama Bupati/Walikota dan Camat se Sulteng, Selasa (22/10) secara aklamasi menunda konversi minyak tanah ke Gas Elpiji di Sulteng hingga tahun 2014. Alasannya, para bupati dan Camat menolak tidak validnya data dari Pertamina yang diserahkan ke masing-masing pemerintah daerah.
‘’Konversi gas ditunda sampai 2014. Semua bupati dan camat sepakat bertandatangan menolak sementara pemberlakuan konversi tahun ini,’’ tegas Asisten II Pemprov Sulteng, Bunga Elim Somba kepada Radar Sulteng, kemarin.
Dalam rapat terbuka tersebut terungkap bahwa, permasalahan yang mendasar adalah soal data yang dilakukan tidak sesuai prosedur. Harusnya tegas Elim Somba, proses pendataan harus sepengetahuan pemerintah selaku pemilik wilayah agar bisa dipertanggungjawabkan.
‘’ Karena ujung-ujungnya kalau ada protes dari masyarakat akan menyerang kepada pemerintah daerah,’’ terangnya saat dikonfiramasi Radar Sulteng usai menggelar Raker.
Pemerintah daerah kata Elim, mengharapkan bila nanti akan diberlakukan pada tahun 2014, proses pendataan warga penerima konversi harus dilakukan sesuai prosedur dan dikoordinasikan dengan pemerintah daerah.
Selanjutnya kata Elim Somba, surat yang ditandatangani bersama tersebut akan menjadi rekomendasi pemerintah Sulteng, dan selanjutnya dikirim ke Pertamina dan ditembuskan ke Dirjen Migas.
Sebelumnya GM Region VII Sulawesi menyerahkan data konversi gas kepada Gubernur Sulteng, Drs Longki Djanggola dalam bentuk plasdisk. Data yang tidak dikoordinasikan dengan pemerintah daerah tersebut buntutnya menimbulkan reaksi para bupati dan camat karena dinilai tidak valid. Pasalnya, dari data Pertamina diketahui ada diantara yang bakal menerima tabung gas 3 kilogram tersebut diketahui bukan masyarakat kurang mampu. Ironisnya, ada seorang yang berstatus sebagai PNS.
Yang menarik lagi, di saat pemerintah Provinsi Sulteng membahas permasalah tersebut pada 11 Oktober lalu dan hasilnya akan diputuskan pada Raker kemarin (22/10), GM Pertamina yang membidangi gas secara diam-diam mewarning para agen minyak tanah untuk segera menebus ribuan tabung gas dengan nilai lebih dari setengah miliar.